Halal Bi Halal JSIT Jawa Barat, Fahmi Ajak Optimalkan Peran Yayasan Dengan Wakaf

Karawang (13/05/24)-Halal bi halal JSIT wilayah Jawa Barat di Asia Link Premier Hotel Karawang, dihadiri ketua umum JSIT Indonesia Fahmi Zulkarnaen dan jajarannya pada Senin (13 Mei 2024). Acara yang bertajuk ‘Mengoptimalkan Peran Lembaga Pendidikan Berbasis Wakaf’ juga mengundang seluruh elemen pendidikan yang tergabung dengan JSIT wilayah Jawa Barat diantaranya adalah pengurus wilayah, pengurus kota kabupaten, kepala sekolah dan ketua yayasan pengelola pendidikan. 

Dalam acara tersebut Fahmi menyampaikan bahwa pemanfaatan dana wakaf yang dikelola oleh Lembaga wakaf JSIT Indonesia memberikan alternatif dan penawaran pembiayaan untuk memanfaatkan dana Pendidikan.  

Lembaga wakaf JSIT Indonesia saat ini menjadi mitra dan institusi sosial Islam, pada hakikatnya mempunyai posisi yang sama dengan zakat dan dapat digunakan sebagai salah satu sumber daya ekonomi. Karena itu, wakaf memiliki dua visi sekaligus yaitu menghancurkan struktur sosial yang timpang dan menyediakan lahan subur untuk kesejahteraan umat.

“Semoga program ini  disambut baik oleh seluruh kepala sekolah dan yayasan sehingga banyak masyarakat dan umat mendapatkan keuntungan dari program ini dengan berbagai kegiatan dibidang pendidikan dan pemberdayaan ekonomi,” ujar Fahmi kepada JSIT Kota Bekasi

Halal bi halal selain bermakna silaturahim juga bermakna konsolidasi kepada seluruh pengurus tingkat wilayah jawa barat dengan kepala sekolah dan yayasan yang tergabung dengan JSIT Indonesia.

“Kegiatan halal bi halal kali ini menjadi momentum yang baik untuk bersilaturahim antara pengurus wilayah Jawa Barat, kota kabupaten dan seluruh anggota sekaligus penyampaian program Lembaga wakaf yang dikelola oleh JSIT Indonesia dengan harapan mendapatkan dukungan dan sinergitas kepala sekolah dan yayasan,” lanjutnya 

Menurut Fahmi, peran strategis kepala sekolah dan yayasan secara konkrit dalam pengelolaan dana wakaf adalah menjadi nazir dan mengikuti sertifikasi nazir yang dilakukan oleh JSIT Indonesia. Dengan menjadi nazir maka yayasan mendapatkan kewenangan untuk dapat mengambil dana wakaf dari masyarakat/umat. 

“Dana wakaf yang ada disini memiliki potensi yang besar dan sebagian belum termanfaatkan dengan baik,” tegasnya

Pemberdayaan wakaf juga sudah dilakukan di wilayah lain diantaranya adalah Jawa Timur, Jawa Tengah dan Jawa Barat. Fahmi berharap Jawa Barat menjadi proyek percontohan pengelolaan dana wakaf, karena memiliki tingkat respon yang sangat baik oleh sekolah dan yayasan dalam pemanfaatan dan pengembangan dana wakaf.

Pada kegiatan halal bi halal tersebut juga diadakan aksi pengumpulan donasi untuk rakyat Gaza Palestina yang dimotori oleh Mika Abdurrahman ketua bidang Soskem JSIT Jawa Barat, hingga saat acara digelar terkumpul sementara Rp. 78.000.000 dan akan terus bertambah.

Sebagai penutup, Fahmi juga menyampaikan program terbaru JSIT Indonesia yang berkaitan dengan sekolah penyelenggara SIT adalah pemberdayaan yayasan dalam pengelolaan keuangan dan pengemangan SDM yang dibeberapa SIT masih terabaikan, terutama buat guru-guru agar selalu dibina menjadi guru yang berkualitas, mudah-mudahan kota Bekasi menjadi tuan rumah program JSIT Indonesia kedepan. [Jrw]