Berbekal atribut bertemakan ke-Palestina-an, antara lain; bendera Palestina, syal, hingga poster. Siswa/i yang didampingi Bapak dan Ibu Guru berjalan dengan tertib dari sekolah ke jalan Raya Bantargebang-Setu.
Kita semua mengetahui bahwa Palestina sudah digempur oleh Israel selama hampir satu bulan. Sudah belasan ribu korban jiwa dan ribuan korban luka-luka yang didominasi oleh anak-anak dan wanita. Rumah tinggal, rumah ibadah bahkan rumah sakit dan tempat pengungsian dibom oleh Israel yang banyak masyarakat menyebutnya Zionis. Bahkan, resolusi PBB pun tidak meredakan serangan Israel terhadap bangsa Palestina.
Sayusni Tri Irawan yang menjadi korlap aksi tersebut menyatakan bahwa aksi ini sebagai bentuk kepedulian keluarga besar SIT AJI terhadap penderitaan rakyat Palestina atas penyerangan oleh Israel terutama anak-anak yang seusia sekolah.
”Selain sebagai bentuk kepedulian kami terhadap rakyat Palestina atas pengeboman Israel, aksi ini juga diharapkan dapat memupuk rasa kemanusian siswa/i AJI terutama terhadap anak-anak seusia mereka” tutur Tri saat diwawancarai sesaat selesai berorasi.
Thalita yang juga merupakan siswi kelas 8B sekaligus ditunjuk menjadi orator dalam aksi flashmop tersebut menuturkan bahwa perang yang terjadi di Palestina merupakan isu konflik yang berkepanjangan di Timur Tengah. Bahkan dalam orasinya, Thalita juga mengatakan,
”Palestina tanah yang penuh simbol sejarah dan keagamaan bagi berbagai komunitas, telah lama tertindas, tersiksa, terjajah, bahkan diusir dari tanahnya sendiri.” Pekik Thalita
Aksi yang hanya diizinkan sampai jam 08.00 wib ini berhasil mengundang perhatian dan simpati pengguna jalan yang melintas di jalan Bantargebang-Setu tersebut. Dengan tertib, seluruh peserta kembali menuju sekolah ditemani oleh Bapak dan Ibu Guru.[STI]