Lengkap! Begini Cara Menjaga Persatuan di Tengah Perbedaan Politik

Oleh Armadodi
 "Yang lebih penting dari politik adalah Kemanusiaan

Abdurrahman Wahid

Kebinekaan dan keberagamaan yang tersaji indah dibentangan nusantara ini, hadir dianugrahi berbagai kekayaan alam, adat istiadat dan budaya bangsa dari sabang sampai Merauke dan dari Sanghie Talaud sampai Pulau Rote.

Semboyan Bhinneka Tunggal Ika dapat dimaknai bahwa meskipun bangsa dan negara Indonesia terdiri atas beraneka ragam suku bangsa yang memiliki kebudayaan dan adat-istiadat yang bermacam-macam serta beraneka ragam kepulauan wilayah negara Indonesia namun keseluruhannya itu merupakan suatu persatuan yaitu bangsa dan negara Indonesia.

Keanekaragaman tersebut bukanlah merupakan perbedaan yang bertentangan namun justru keanekaragaman itu bersatu dalam satu sintesa yang pada gilirannya justru memperkaya sifat dan makna persatuan bangsa dan negara Indonesia.

Bagi bangsa Indonesia semboyan Bhinneka Tunggal Ika tersebut merupakan dasar untuk mewujudkan persatuan dan kesatuan Indonesia. 

Perwujudan semboyan Bhinneka Tunggal Ika dalam kehidupan sehari-hari dilakukan dengan cara hidup saling menghargai antara masyarakat yang satu dengan yang lainnya tanpa memandang suku bangsa, agama, bahasa, adat istiadat, warna kulit dan lain-lain. Seperti diketahui Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri dari beribu-ribu pulau dimana setiap daerah memiliki adat istiadat, bahasa, aturan, kebiasaan dan lain-lain yang berbeda antara yang satu dengan yang lainnya tanpa adanya kesadaran sikap untuk menjaga Bhinneka tunggal Ika pastinya akan terjadi berbagai kekacauan dan pelanggaran hak asasi manusia di dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika kita harus membuang jauh-jauh sikap mementingkan dirinya sendiri, menganggap rendah pihak lain, meremehkan dan menaruh kebencian serta sentimen, mengutamakan dan memprioritaskan daerahnya sendiri tanpa peduli kepentingan bersama. Bila hal tersebut terjadi pastinya negara kita ini akan terpecah belah.Oleh sebab itu, marilah kita jaga Bhinneka tunggal ika dengan sebaik-baiknya agar persatuan bangsa dan negara Indonesia tetap terjaga.

Konsep Persatuan dalam Al-Qur'an

Persatuan termasuk dari Maqaasid al-syari’ah (tujuan syariat) yang paling penting dalam Islam. 

Semua umat manusia yang hidup di bumi adalah satu, tidak ada perbedaan diantaranya selain ketakwaan kepada Allah. 

Menjaga persatuan sangat penting karena bisa melestarikan kehidupan di bumi ini. Perbedaan derajat manusia hanyalah disisi Tuhan saja, sedangkan manusia sama sekali tidak mempunyai wewenang untuk menarik garis kesenjangan dengan cara-cara yang tidak manusiawi. Allah memandang manusia bertingkat rendah dan tinggi, hina dan mulia sesuai dengan tinggi rendahnya tingkat persentasi dimensi ketakwaan kepadaNya. Ada beberapa ayat-ayat yang berkaitan dengan persatuan seperti QS. An-Nisa’ ayat 1.

“Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanya Allah menciptakan isterinya dan dari pada keduanya Allah memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) namaNya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu.” (QS. An Nisa 4:1)

Ayat ini ditujukan kepada seluruh umat manusia tanpa terkecuali. Surah ayat ini mengajak agar manusia senantiasa menjalin hubungan kasih sayang antar seluruh manusia. Walaupun turun di Madinah yang umumnya panggilan ditujukan kepada orang-orang yang beriman, tetapi demi persatuan dan kesatuan menggunakan panggilan untuk semua manusia. Ayat ini menyadarkan seluruh manusia, baik yang beriman dan tidak beriman bahwa diciptakan dari diri yang satu, yakni Adam. Tidak ada perbedaan dari segi kemanusiaan antara seorang manusia dengan yang lain. 

Seperti dikemukakan di atas, ayat ini sebagai pendahuluan untuk mengantar lahirnya persatuan dan kesatuan dalam masyarakat, serta membantu dan saling menyayangi karena semua manusia berasal dari satu keturunan. Tidak ada perbedaan antara laki-laki dan perempuan, kecil dan besar, beragama dan tidak beragama. Semua dituntut untuk menciptakan kedamaian dan rasa aman dalam masyarakat, serta saling menghormati hak-hak asasi manusia.

Perintah untuk bertakwa kepada “Tuhanmu” tidak menggunakan kata “Allah”, adalah untuk mendorong semua manusia berbuat baik, karena Tuhan yang memerintahkan ini adalah “Rabb”, yakni yang memelihara dan membimbing, serta agar setiap manusia menghindari sanksi yang dapat dijatuhkan oleh Tuhan yang mereka percayai sebagai Pemelihara dan yang selalu menginginkan kedamaian dan kesejahteraan bagi seluruh makhluk. Di sisi lain, pemilihan kata tersebut membuktikan adanya hubungan antara manusia dengan Tuhan, yang tidak boleh diputus. Hubungan antara manusia dengan-Nya itu, sekaligus menuntut agar setiap orang senantiasa memelihara hubungan antara manusia dengan sesamanya.


Ayat lain yang terkait dengan persatuan adalah QS. Al-Baqarah ayat 213

“Manusia itu adalah umat yang satu. (setelah timbul perselisihan), maka Allah mengutus para nabi, sebagai pemberi peringatan, dan Allah menurunkan bersama mereka Kitab yang benar, untuk memberi keputusan di antara manusia tentang perkara yang mereka perselisihkan."


Persatuan itu wajib bagi kaum muslimin orang-orang beriman. 

Haram hukumnya berselisih, bermusuhan, dan berpecah belah.

Seluruh kebaikan dari ilmu dan amalan ketaatan yang dikerjakan seorang hamba hakikatnya adalah kemudahan dari Allah. 

Maka tidak ada yang patut kita besarkan dan kita agungkan selain Allah.

Tidak ada yang pantas kita sombongkan dan tidak perlu menganggap diri lebih tinggi dan lebih baik dari orang lain.

Kalau bukan karena pertolongan Allah tidak ada kebaikan sekecil apapun yang sanggup kita lakukan, laa hawla wa laa quwwata illaa billah.

Untuk Hidup kita lebih mudah dan berkah jangan lupa Sedekah


Demikian,

Armadodi

Wallahu a'lamu bhis-showab wal ilmu 'indAllah. Semoga bermanfa'at