Merinding! Beginilah Seharusnya Renungan dan Makna Akhir Tahun



Demi Masa

Demi Waktu..... 


QS. Al-'Ashr 103 : 1 - 3

وَٱلْعَصْرِ 

Demi masa, QS. Al-'Ashr 103 : 1

إِنَّ ٱلْإِنسَٰنَ لَفِى خُسْرٍ 


Sungguh, manusia berada dalam kerugian, Al-'Ashr 103 : 2

إِلَّا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَعَمِلُوا۟ ٱلصَّٰلِحَٰتِ وَتَوَاصَوْا۟ بِٱلْحَقِّ وَتَوَاصَوْا۟ بِٱلصَّبْرِ 

Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling menasihati untuk kebenaran dan saling menasihati untuk kesabaran. QS. Al-'Ashr 103:3

Waktu terus berjalan dan senantiasa berputar. Perjalanan waktu dan bergulirnya masa merupakan ketetapan dan keniscayaan yang tidak dapat berubah, waktu akan menggilas siapa yang lalai, mager (males gerak) yang  menyia-nyiakan waktu  (waktu terbuang percuma), sementara usia terus bertambah dan tentu otomatis jatah hidup terus berkurang. 

Lalu apa yang berubah dan Siapa yang berubah? Apakah Zaman?, Era?, atau Kondisi?

Yang berubah itu dan mengalami perubahan adalah diri pribadi kita sendiri, QS. Ar-Ra'd Ayat 11 Cara berfikir kita, cara sikap dan tindakan kita menuju perubahan dan perbaikan terus menerus, yang mesti senantiasa kita lakukan sebagai bentuk komitmen untuk selalu berusaha menjadi lebih baik bertujuan mencapai kehidupan pribadi yang lebih baik dari waktu sebelumnya (adanya perubahan dan perbaikan terus menerus) 

CONTINUOUS IMPROVEMENT – QUALITY FOCUS

Continuous Improvement dan Quality Focus.

Tentang Perubahan dan Perbaikan Terus-menerus akan dapat tersaji uraiannya di pembahasan bagian tengah tulisan ini. Dibaca yaa...

Saat tahun baru tiba, biasanya orang akan membuat "Resolusi"_sebagai bentuk rencana perbaikan diri dari tahun sebelumnya.

Apa dan bagaimana Resolusi itu ? Uraiannya dapat di baca dibagian paling bawah tulisan ini..... 

Resolusi vs Resesi

Untuk Menghadapi Masa Depan, Apa Bekalmu? Dan Apa Yang Mesti Kita Persiapkan?

Prediksi para pakar dan praktisi ekonomi global akan terjadi Resesi pada tahun-tahun yang akan datang.

RESESI !!!... 

Resesi NO.....

Resesi apakah Menakutkan, Mencemaskan? 


Lawan... Lawan... Lawan... !!!

Tentu Bekal dan Persiapan yang paling utama bagi kita sebagai seorang Muslim adalah Iman dan Taqwa kita kepada Allah dan RasulNYA


1. DZIKIR & AMAL AKHIR TAHUN

1. Muhasabah

2. Istighfar

3. Taubat

4. Doa

5. Sedekah

Kelima hal inilah yang bisa kita maksimalkan

untuk kita amalkan dalam menyikapi pergantian tahun,   semoga kita semua bisa mengamalkannya. 

Apa yang mesti kita Persiapkan ? 

Hendaknya setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk masa depannya (short time n long time) masa depan bisa berarti setelah sesaat ini, beberapa waktu ke depan, bisa besok dan seterusnya..... Hari kemudian, Esok kelak di Akhirat nanti yang kekal abadi.


Mari kita renungkan kalam Ilahi, Firman Allah SWT.

QS. Al-Hasyr 59 : 18

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ وَلْتَنظُرْ نَفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍۖ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَۚ إِنَّ ٱللَّهَ خَبِيرٌۢ بِمَا تَعْمَلُونَ 

Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah. Sungguh, Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan.


Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnu Ja'far, telah menceritakan kepada kami Syu'bah, dari Aun ibnu Abu Juhaifah, dari Al-Munzir ibnu Jarir, dari ayahnya yang mengatakan bahwa ketika kami bersama Rasulullah Saw. "Di suatu pagi hari, tiba-tiba datanglah kepada Rasulullah Saw. suatu kaum yang tidak beralas kaki dan tidak berbaju. Mereka hanya mengenakan jubah atau kain 'abaya, masing-masing dari mereka menyandang pedang. Sebagian besar dari mereka berasal dari Mudar, bahkan seluruhnya dari Mudar. Maka berubahlah wajah Rasulullah Saw. melihat keadaan mereka yang mengenaskan karena kefakiran mereka. Kemudian Rasulullah Saw. masuk dan keluar, lalu memerintahkan kepada Bilal agar diserukan adzan dan didirikan shalat. Lalu Rasulullah Saw. shalat. Seusai shalat, beliau berkhotbah dan membacakan firman-Nya: "Hai manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dari diri yang satu." (An-Nisa: 1), hingga akhir ayat. Beliau membaca pula firman Allah SWT. dalam Surat Al-Hasyr, yaitu: "dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok" (akhirat). (Al-Hasyr: 18) Tafsir Ibn Kathir

Hendaklah seseorang bersedekah dengan uang dinarnya, dengan uang dirhamnya, dengan sa' jewawutnya, dengan sa' buah kurmanya. 

Hingga Nabi Saw. bersabda, bahwa sekalipun dengan separo biji kurma. Maka datanglah seorang lelaki dari kalangan Ansar dengan membawa kantong yang telapak tangannya hampir tidak mampu menggenggamnya, bahkan memang tidak dapat menggenggamnya. Kemudian orang-orang lain mengikuti jejaknya hingga aku (perawi) melihat dua tumpukan makanan dan baju. Dan kulihat wajah Rasulullah Saw. berseri, seakan-akan berkilauan cemerlang, lalu beliau Saw. bersabda:

Barang siapa yang memprakarsai perbuatan yang baik dalam Islam, maka baginya pahala perbuatannya dan pahala orang-orang yang mengikuti jejaknya sesudahnya tanpa mengurangi sesuatu pun dari pahala mereka. Dan barang siapa yang memprakarsai perbuatan yang buruk dalam Islam, maka dia mendapat dosanya dan dosa orang-orang yang mengikuti jejaknya tanpa mengurangi dosa-dosa mereka barang sedikitpun.

Upaya memperbaiki diri dalam Islam, secara umum dilakukan dengan cara mendekatkan diri pada Allah. Salah satunya dengan melaksanakan amalan-amalan ibadah dan berdoa memohon ampunan serta bimbingan dari Allah.

Yakni hitung-hitunglah diri kalian sebelum kalian dimintai pertanggung jawaban, dan perhatikanlah apa yang kamu tabung buat diri kalian berupa amal-amal saleh untuk bekal hari kalian dikembalikan, yaitu hari dihadapkan kalian kepada Tuhan kalian.

dan bertakwalah kepada Allah. (Al-Hasyr: 18)

Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (Al-Hasyr: 18)

Ketahuilah oleh kalian bahwa Allah mengetahui semua amal perbuatan dan keadaan kalian, tiada sesuatu pun dari kalian yang tersembunyi bagi-Nya dan tiada sesuatu pun —baik yang besar maupun yang kecil— dari urusan mereka yang luput dari pengetahuan-Nya.

2. BERSABAR ATAS UJIAN DAN COBAAN 

Merupakan Sunnatullah dalam proses menjalani kehidupan akan mengalami Ujian dan Cobaan, Hambatan dan Rintangan 

Cara menerima ujian dari Allah SWT berikutnya adalah dengan memetik hikmahnya. Yakinkan diri bahwa setiap ujian akan membawa hikmah tersendiri bagi kita. Tidak ada ujian yang sia-sia jika dilewati dengan baik.

Segala permasalahan yang dialami tersebut adalah ujian dan pasti ada hikmahnya. Islam memberi arahan dan tuntunan dalam menghadapi segala ujian dan cobaan.

Allah SWT memberikan ujian berupa masalah kepada hambaNya sesuai dengan kemampuan manusia yang akan diuji, dan tidak akan memberikan ujian melebihi kemampuan hambanya sebagaimana dalam firman Allah SWT:

لَا يُكَلِّفُ اللَّهُ نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَا ۚ لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ ۗ رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَا إِنْ نَسِينَا أَوْ أَخْطَأْنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهِ ۖ وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا ۚ أَنْتَ مَوْلَانَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ

Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdoa): “Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri maaflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir”. (QS. Al Baqarah ayat 286)


3. TIDAK BERPUTUS ASA

QS. Yusuf 12 : 87

يَٰبَنِىَّ ٱذْهَبُوا۟ فَتَحَسَّسُوا۟ مِن يُوسُفَ وَأَخِيهِ وَلَا تَا۟يْـَٔسُوا۟ مِن رَّوْحِ ٱللَّهِۖ إِنَّهُۥ *لَا يَا۟يْـَٔسُ مِن رَّوْحِ ٱللَّهِ* إِلَّا ٱلْقَوْمُ ٱلْكَٰفِرُونَ 

Wahai anak-anakku! Pergilah kamu, carilah (berita) tentang Yusuf dan saudaranya dan jangan kamu berputus asa dari Rahmat AllahSesungguhnya yang berputus asa dari rahmat Allah, hanyalah orang-orang yang kafir.”

Hidup adalah ujian, dan setiap ujian tersebut adalah bentuk Cinta Allah pada HambaNya

Ujian merupakan bentuk Cinta Allah SWT

“Barang siapa yang dikehendaki Allah menjadi orang yang baik maka dia akan diberi-Nya cobaan.” (HR.Bukhari)

“Sesungguhnya pahala besar karena balasan untuk ujian yang berat. Sungguh, jika Allah mencintai suatu kaum, maka Dia akan menimpakan ujian untuk mereka.

4. PERBAIKAN DAN PERUBAHAN

Dalam proses aktivitas kita sebagai manusia terkadang menemui sebuah kesalahan yang membuat kita merasa harus memperbaikinya. Atau terkadang kita juga merasa perlu memperbaiki diri terkait hasil pencapaian yang telah dicapai sebelumnya.

Namun konsep tentang perbaikan diri ini selalu menjadi dilematis dalam diri kita. Apakah proses yang selama ini kita lakukan merupakan proses perbaikan diri ? lalu mengapa kita merasa harus memperbaiki diri secara terus menerus?

Apa yang terjadi jika kita tidak mengalami perubahan pribadi atau perbaikan diri?

Perubahan adalah pilihan. Memilih berubah berarti bentuk kesadaran.

QS. Ar-Ra'd Ayat 11

"Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri."

"Mereka yang tidak dapat mengubah pikiran mereka tidak dapat mengubah apa pun." - George Bernard Shaw. 


"Ubah pikiranmu dan kamu mengubah duniamu." - Norman Vincent Peale 

"Jika kita tidak berubah, kita tidak tumbuh. Jika kita tidak tumbuh, kita tidak benar-benar hidup." - Gail Sheehy 


"Manusia tidak dapat menemukan lautan baru kecuali dia memiliki keberanian untuk melupakan pantai." - Andre Gide 

"Hidup adalah milik yang hidup, dan dia yang hidup harus siap menghadapi perubahan." - Johann Wolfgang von Goethe 

"Rahasia perubahan adalah memfokuskan semua energimu, bukan untuk melawan yang lama, tetapi untuk membangun yang baru." - Socrates


"Kamu tidak dapat mencapai tujuanmu jika kamu terus menjadi orang yang sama seperti sebelumnya."

- Germany Kent 

"Kamu tidak akan pernah mengubah hidupmu sampai kamu mengubah sesuatu yang kamu lakukan setiap hari. Rahasia kesuksesanmu ditemukan dalam rutinitas harianmu."

- John C. Maxwell


5. RESOLUSI

Harapan yang disusun agar segalanya di tahun selanjutnya dapat berjalan sesuai yang diinginkan. 

Saat tahun baru tiba, biasanya orang akan membuat resolusi sebagai bentuk rencana perbaikan diri dari tahun sebelumnya.

Makna Pergantian Tahun adalah sebagai bentuk Komitmen untuk selalu berusaha menjadi pribadi yang lebih baik, Bertujuan menuju Kehidupan Yang Lebih Baik. Adanya perubahan dan perbaikan terus menerus.

Misal dalam skop kecil, diantara Resolusi Pribadi (Personal) dalam Aktifitas kita adalah :

Mengatur keuangan, Sempatkan Diri untuk Olahraga, Silaturrahim ke Keluarga, Mempelajari Keterampilan Baru, Mengatur Waktu Tidur, Memperbanyak Relasi, Menghasilkan Uang Tambahan, Mulai berhemat dari berbagai aspek, Tilawah Quran Satu Lembar Sehari Minimal, Hadir ke Masjid 5 menit sebelum Adzan, Ganti Dekorasi Rumah, Mengunjungi Tempat Wisata Impian, Mulai Meraih Postur Tubuh yang Ideal, Lebih banyak makan makanan bergizi, Berhenti merokok, Rutin berolahraga, Sholat Malam 2 kali sepekan, Disiplin, Lebih Bersih dan Rapi,   Puasa Sunah Senin Kamis, Rajin Hadir Majlis Taklim, Membaca lebih banyak buku,  Membiasakan Rutin Menabung, Membaca satu buku setiap bulan, Belajar Skill Baru, Memulai Hobi Baru, Tidak Memiliki Utang, Berhenti Merumpi, Belajar Bahasa Baru dsb... 

Namun, tak sedikit  yang bisa konsisten melakukannya. Teori tak seindah kenyataan.

 QS. Ar-Ra'd Ayat 11

إِنَّ ٱللَّهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّىٰ يُغَيِّرُوا۟ مَا بِأَنفُسِهِمْۗ

"Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri."

Agar Resolusi bisa dilakukan dan terwujud:

1. Membuat tujuan yang spesifik dan bagaimana mencapainya? Perlu menetapkan tujuan yang terperinci, terukur, dan terencana dengan jelas

2. Jangan mengumbar Resolusimu ke publik.

3. Beri tahu orang terdekat, keluargamu dan sahabat dekatmu tentang resolusimu agar mereka bisa mengingatkan

3. Percaya Diri dan Konsisten.

4. Rencanakan Reward dan Punishment untuk diri sendiri

5. Niatkan Perubahan dan Perbaikan Diri Untuk Ibadah Kepada Allah SWT. 

Demikian,

Wallahu a'lamu bish-showab wal ilmu 'indAllah. Semoga bermanfa'at