Peringati Hari Pahlawan, SIT Gameel Akhlq Ajarkan Lawan Kebodohan

Rawalumbu (10/11)-Hari pahlawan yang jatuh pada 10 November 2022, diperingati dengan mengadakan upacara bendera di halaman utama SIT Gameel Akhlaq.

Upacara yang sudah direncanakan sejak beberapa hari yang lalu berjalan dengan khidmat dihadiri oleh seluruh siswa-siswi, dewan guru dan staff SIT Gameel Akhlaq. Agung Nursidik (KS SDIT Gameel Akhlaq) yang didaulat sebagai pembina upacara menyampaikan beberapa pesan mendalam pada momentum hari pahlawan tersebut.

Hari pahlawan nasional adalah sejarah besar yang dialami oleh rakyat Indonesia khususnya di Surabaya. Saat itu pemimpin, rakyat dan pemuda kota Surabaya memilih untuk bertempur habis-habisan melawan penjajahan terutama tentara Inggris. 

Bangsa Indonesia yang belum genap 1 tahun memproklamasikan kemerdekaannya pada 17 Agustus 1945 yang saat itu baru mulai merasakan angin segar kemerdekaan dan bebas dari penjajahan, ternyata harus kembali mengangkat senjata untuk membersihkan sisa-sisa tentara penjajah yang masih bercokol di tanah air.

Lebih dari 20.000 warga sipil gugur menjadi korban penjajahan, 150 ribu warga harus meninggalkan kota Surabaya demi mencari keselamatan dan perlindungan. 

Tokoh-tokoh dan pemuda saat itu hadir membangkitkan semangat pengorbanan melawan penjajahan, mengobarkan semangat juang melawan penjajahan, salah satu diantaranya adalah Bung Tomo. Dengan beberapa orasinya sanggup membakar dan membuat darah rakyat dan pemuda mendidih untuk melawan penjajahan "Kita tunjukan bahwa kita benar-benar orang yang ingin merdeka. Lebih baik kita hancur lebur daripada tidak merdeka. Merdeka atau mati!" (Bung Tomo)

Dari sejarah singkat tersebut, Agung dalam orasinya di depan ratusan siswa-siswi SIT Gameel Akhlaq mengajak untuk melawan kebodohan, karena sesungguhnya kebodohan itu adalah pangkal dari mudahnya bangsa ini dijajah.

Selain itu Agung menambahkan, bahwa kebodohan itu disebabkan karena kemalasan, yaitu malas belajar, malas menuntut ilmu, malas beribadah dan malas berbuat kebaikan. Sambil memekikan teriakan takbir Agung melontarkan pertanyaan kepada seluruh siswa " apakah mau kembali dijajah?....apakah mau kembali dijajah?...apakah mau kembali dijajah?" ungkapnya sambil berapi-api

Kembali Agung menegaskan bahwa, saat ini Indonesia tidak benar-benar merdeka. Generasi penerus saat ini sedang dijajah bukan menggunakan senjata, meriam, senapan dan yang lainnya. Saat ini generasi sedang dijajah dengan perusakan moral, pendangkalan aqidah, penyimpangan sosial dengan menggunakan senjata yang bernama "game online dan pornografi"

Dari sinilah generasi akan dilemahkan sehingga kelak 5, 10 atau 15 tahun yang akan datang generasi lemah dan rapuh akan memimpin negeri ini, maka tunggulah penjajahan akan kembali terjadi.

Kembali Agung mengungkapkan dengan berapi-api "siapkah menjadi generasi yang kuat?...siapkah menjadi generasi yang hebat?..siapkah menjadi generasi tangguh?", ujarnya

Upacara bendera ditutup dengan lagu gugur bunga, sebagai bentuk mengenang perjuangan para pahlawan yang telah berjuang merebut kemerdekaan. [@diposting Jrw]