Tiru Singapura, SDIT Al Husnayain Memasukan Coding Sebagai Kurikulum Unggulan

Bekasi Barat(1/9)- Dalam rangka mewujudkan profil pelajar yang melek terhadap literasi digital, SDIT Al Husnayain memasukkan pembelajaran coding sebagai kurikulum unggulan. 

Menurut keterangan Heru Siswanto, kordinator media digital Husnayain, seluruh siswa kelas IV- VI SDIT Al Husnayain mendapatkan materi pembelajaran coding setiap pekan menggunakan aplikasi scratchjr. 

“ Siswa dikenalkan cara berfikir komputasi sejak dini. Menggunakan aplikasi yang mudah digunakan oleh usia anak-anak. Masih banyak sekolah-sekolah Islam yang belum menerapkan pembelajaran coding sejak dini padahal ini termasuk skill penting yang sudah diterapkan di negara-negara maju.” ujarnya. 

Sebagaimana dilansir dari kumparan.com(15/7/2019), sejak 2020 Singapura termasuk negara maju yang telah mewajibkan coding dimasukkan dalam kurikulum wajib di sekolah tingkat dasar. 

Heru siswanto mengungkapkan, saat ini sudah sangat menjamur lembaga bimbingan belajar baik daring maupun luring yang menawarkan program coding dengan beragam alternatif program. Sebagian besar mitra mereka adalah sekolah-sekolah non Islam yang  memiliki prestasi tingkat nasional. 

“ Sayangnya, Sekolah Islam Terpadu masih banyak yang belum tertarik melirik program ini. Karena beberapa pertimbangan yang ada di sekolah masing-masing. Bahkan sebagian masih menganggap pelajaran coding kurang bermanfaat bagi anak-anak. “ Jelasnya. 

Menurut Kepala SDIT Al Husnayain, Yuyun Yuni Asih, tantangan terbesar yang dihadapi sekolah islam terpadu saat ini adalah lemahnya literasi digital anak-anak sehingga tertinggal jauh dengan negara negara maju. Anak- anak di sekolah islam terpadu saat ini terjebak menjadi pengguna gadget yang menjadikan mereka hanya sebagai user bukan sebagai creator. 

" Sebagai sekolah dengan branding Sekolah Digital Qurani, SDIT Al Husnayain berkomitmen mengembangkan kurikulum bermuatan pendidikan literasi digital, untuk mempersiapkan anak-anak menghadapi tantangan zaman yang serba digital. Diantaranya, kami menjadikan pelajaran Coding masuk dalam kurikulum unggulan sekolah. Melatih anak untuk menjadi seorang creator bukan sekedar user." ujarnya.

SDIT Al Husnayain telah menerapkan kurikulum coding selama kurun waktu 2 tahun terakhir. Dengan menerapkan pembelajaran coding menggunakan aplikasi scratchjr dan code.org, untuk melatih siswa menumbuhkan kemampuan berfikir komputasi dan mengasah kreatifitas dengan membuat beberapa project animasi, permainan dan story telling secara visual. [Baba Ali]