Agung Nursidik : Tidak Perlu Kaget Dengan Kurikulum Merdeka Belajar

Sepanjang Jaya, Rawalumbu-Menyikapi kurikulum baru merdeka belajar yang  mulai dilaksanakan pada tahun ajaran 2022-2023 Agung (KS SDIT Gameel Akhlaq) memberi motivasi kepada seluruh dewan gurunya agar tidak perlu takut atau kaget. Ia mengatakan bahwa ternyata merdeka belajar  sudah digagas sejak lama saat Indonesia mengalami penjajahan. 

Disela-sela raker hari kedua SDIT Gameel Akhlaq, Rabu (06/07/2022) Agung menjelaskan ulang konsep merdeka belajar dalam bingkai kekhasan SIT karya Dr. Sukro Muhab, M.Si (Ketua Dewan Pembina JSIT Indonesia)

Disaat Indonesia mengalami masa penjajahan hakekatnya konsep merdeka belajar sudah digagas oleh Ki Hajar Dewantara saat itu.

"Bapak ibu tidak perlu takut atau kaget dengan kurikulum belajar yang akan kita hadapi bersama, karena pondasi dan konsep merdeka belajar sebenarnya sudah dicanangkan oleh Ki Hajar Dewantara (pada peringatan Taman Siswa 30 tahun, 1922-1952)". Pungkasnya saat memberikan materi merdeka belajar dalam bingkai kekhasan SIT

Lebih lanjut Agung menyampaikan bahwa dalam bukunya Ki Hajar Dewantara (Peringatan Taman Siswa 30 tahun, 1922-1952) disitu dijelaskan potongan kutipan "...kemerdekaan hendaknya dikenakan terhadap  caranya anak-anak berpikir, yaitu jangan selalu 'dipelopori', atau disuruh mengakui buah pikiran orang lain, akan tetapi biasakanlah anak-anak mencari sendiri segala pengetahuan dengan menggunakan buah pikirannya sendiri.."

Pondasi berpikir Ki Hajar Dewantara sejak dahulu ternyata mempelopori kurikulum merdeka belajar saat ini. Pemikiran Ki Hajar Dewantara mengenai merdeka belajar sistem among adalah :

  1. Sistem among menitik beratkan pada potensi dan bakat  peserta didik karena mereka memiliki potensinya masing-masing
  2. Manusia adalah makhluk yang memiliki daya jiwa yaitu Cipta, Karya dan Karsa
  3. Guru adalah kunci berkembangnya peserta didik, mereka diberi kebebasan untuk berkembang dan menemukan pengalamannya sendiri.
Selain itu Agung juga mengungkapkan bahwa Islam memiliki pandangan khusus terhadap kurikulum merdeka belajar.

"Banyak dalil yang menjadi rujukan bahwa Islam sejak dulu telah memiliki pandangan khusus tentang merdeka belajar diantaranya adalah  QS. Al-Hadid ayat 9, QS. Surat Al-Alaq 1-5, QS. Al-Baqarah ayat 151". Tambahnya

Melihat hal di atas maka Agung berpesan kepada seluruh guru SDIT Gameel Akhlaq agar tidak perlu khawatir dan kaget dengan kurikulum merdeka. 

"Maka dari itu jadilah guru yang memiliki peran sebagai fasilitator, tutor, penginspirasi, dan pembelajar sejati yang memotivasi peserta didik agar merdeka belajar. Pendidik harus menjadi inspirasi tumbuhnya kreativitas peserta didik ". Tutupnya

Pada kesempatan tersebut Agung mengakhiri materinya bahwa merdeka belajar harus dapat menumbuhkan profil pelajar pancasila yang memiliki karakter beriman bertakwa kepada Allah SWT, berkebinekaan global, gotong royong, mandiri dan bernalar kritis. [Jrw]