Bukti Terbelahnya Bulan, Tim Apollo 10 Menemukan Jurang di Bulan?

Tahukah anda bahwa bulan itu dulu pernah terbelah menjadi dua?. Salah satu mukjizat Rasulullah yang hingga kini masih menuai banyak kontroversi dikalangan umat manusia maupun ilmuwan adalah peristiwa terbelahnya bulan di zaman Nabi. Banyak peristiwa menakjubkan yang melampaui batas nalar para ilmuwan ini ketika Rasulullah dan para sahabat tengah berada di Mina.


Peristiwa ini sendiri diabadikan dalam Al-Qur’an surat al-Qamar : 1-2 serta dikuatkan dengan riwayat para sahabat yang terpercaya. Konon, waktu itu penduduk Makkah meminta mukjizatsebagai bukti kerasulan beliau sebagaimana mukjizat Nabi Isa yang bisa menghidupkan orang mati. 


Ibnu Mas’ud yang menyaksikan langsung peristiwa itu berkata, “Ketika kami bersama rasulullah di Mina, tiba-tiba bulan terbelah menjadi dua belahan, satu belahan di belakang gunung, sedangkan satu belahan lagi di bawahnya". Kemudian Rasulullah bersabda kepada kami, ‘Saksikanlah!”

 
Para anggota Apollo 10 yang mendarat di bulan pada tahun 1969 (tentang benar-tidaknya pendaratan manusia pertama di bulan masih kontroversi) mendapati adanya jurang atau lembah memanjang yang membelah permukaan bulan.  Inilah yang menjadi bukti geologis bahwa dulu bulan memang pernah terbelah kemudian melekat lagi. [dikutip dari buku “Sumbangan-Sumbangan karya Sains Super Dahsyat Islam Abad Pertengahan” : Karya Diyan Yulianto & MS. Rohman]


Bekas pembelahan ini bahkan terlihat mulai dari permukaan bulan hingga sampai ke perut bulan. Namun NASA hingga sekarang masih belum mengetahui apa yang menyebabkan munculnya lembah memanjang ini. Sebagian cendekiawan muslim yang lain menyatakan bahwa terbelah di sini tidak dalam makna yang sebenarnya.


Harun Yahya mengatakan bahwa kata terbelah atau syaqqa juga dapat berarti menggali dan mencangkul. Beliau mengaitkan dengan para astronot Amerika Serikat yang pernah mendarat di bulan dan kemudian menggali atau mencangkul permukaan bulan untuk menumpulkan sampel batuan dan tanah dari bulan. 



Dari kedua pendapat tersebut di atas, yang jelas kedua-duanya sama-sama menguatkan kemahakuasaan Allah. Dengan demikian, terbuktilah mukjizat Rasulullah yang mampu mengobrak- abrik hukum alam semesta tanpa merusak tatanan alam itu sendiri. 


Bukti Historis Terbelahnya Bulan
Alkisah, tersebutlah seorang raja di India yang menyaksikan langsung peristiwa terbelahnya bulan . Insiden yang disaksikan langsung oleh raja Chakrawati Farmas ini terdokumentasikan dalam sebuah manuskrip kuno yang disimpan di India Office Library di London. Manuskrip langka tersebut memiliki nomor referensi: Arabic, 2807, 157-173.