Seorang Anak Akan Menjadi Musuh Kedua Orang Tuanya

 

Anak merupakan titipan dari Allah untuk dijaga dan disayangi. Kelahiran seorang anak sangatlah ditunggu – tunggu bagi setiap pasangan yang baru menikah karena dengan kehadiran seorang buah hati/anak akan menjadi suatu pelengkap bagi satu keluarga. Disamping itu dengan dihadirkannya anak dalam kehidupan kita berarti Allah memberi amanah kepada orang tua untuk senantiasa mendidik dan menjaga anak agar selalu taat kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala. 


Didalam Al Quran anak dapat disebut sebagai perhiasan dunia, sebagai penyejuk hati, sebagai ujian dan yang terakhir sebagai musuh. Mengapa anak dapat menjadi musuh bagi orang tuanya? itu dikarenakan seorang ayah atau ibu ketika didunia sangat jarang menasihati anaknya sehingga ketika dihari kiamat ia menjadi seorang musuh bagi orangtuanya.


Sesuai dengan yang difirmankan Allah dalam Al - Quran :
ا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنَّ مِنْ أَزْواجِكُمْ وَأَوْلادِكُمْ عَدُوًّا لَكُمْ فَاحْذَرُوهُمْ وَإِنْ تَعْفُوا وَتَصْفَحُوا وَتَغْفِرُوا فَإِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَحِيمٌ
"Hai orang-orang mukmin, sesungguhnya di antara istri-istrimu dan anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu maka berhati-hatilah kamu terhadap mereka dan jika kamu memaafkan dan tidak memarahi serta mengampuni (mereka) maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (QS. At-Taghabun [64]: 14).  


Menurut tafsir Al Muyassar ayat tersebut menjelaskan bahwa sesungguhnya diantara para istri dan anak-anak kalian ada yang menjadi musuh bagi kalian yang menghalang-halangi kalian dari jalan Allah, dan menggembosi kalian dari ketaatan kepada Allah. Waspadailah mereka, jangan menuruti mereka. Bila kalian berpaling dari keburukan-keburukan mereka dan memaafkannya serta menutupinya, maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Allah mengampuni dosa-dosa kalian karena Allah adalah Pemilik ampunan yang besar dan rahmat yang luas.


Maka, sesungguhnya diantara sanak keluarga kita akan ada yang menjadi musuh bagi kita termasuk anak. Maksud dari  musuh dalam ayat tersebut adalah menjadi seseorang yang menghalang halangi jalan Allah, yang mana ketika seorang anak melakukan kemaksiatan dan orang tua mengetahui tetapi tidak menegur atau melarangnya kelak dihari kiamat ia akan menyeret kedua orangtuanya kedalam neraka karena ketika hidup didunia sebagai orang tua tidak dapat menasihati dan menjauhi anak dari kemaksiatan. Bahkan seorang anak dan orang tua bisa saling tuduh menuduh karena hak - hak ketika didunia tidak terpenuhi.Hal itu berdasarkan ayat lain yang menyatakan, "Karib kerabat dan anak-anakmu sekali-sekali tidak bermanfaat bagimu pada hari Kiamat. Dia akan memisahkan antara kamu. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan," (QS. Al-Mumtahanah [60]: 3).

Sebagai orang tua dari anak anak, sangat memiliki tanggung jawab yang besar terhadap anak. Apalagi terhadap anak perempuan, seorang ayah akan masuk neraka apabila membebaskan seorang putri nya untuk tidak menutupi auratnya. Dan hal tersebut pun sangat berkaitan dengan anak sebagai musuh orang tua, karena sebagai orang tua sudah lalai terhadap anaknya yang tidak menjaga auratnya. Membiasakan mendidik mengenai pelajaran islam sejak dini adalah proses menuntun anak kita ke surga. Ketika anak sudah terbiasa dididik islam sejak dini maka kelak ia dewasa akan senantiasa menjaga juga menjauhi larangan – larangan Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Nah, maka dari itu kita sebagai orang tua harus mampu mendidik anak mejadi anak yang sholih juga sholihah supaya diakhirat nanti tidak akan menjadi musuh bagi kedua orang tuanya. [@Dilfa, Mahasiswi Uhamka]