Agung Tazka : Selamatkan Generasi Dari Ancaman Degradasi Moral

JSIT Kota Bekasi-Seminar Parenting bertajuk "Deteksi Dini Anak Kecanduan Gadget dan Cara Penanganannya" di kompleks masjid PMT Ibnu Rusyd (Minggu, 07/11/2021) menghadirkan pembicara praktisi Psikoterapi sekaligus divisi Pendidikan dan BPI PMT Ibnu Rusyd (Agung Nursidik, S.Pd.I,M.Pd).

Agung Tazka (panggilan akrabnya) adalah founder Tazka Educate dan seorang konselor di rumah terapi khalifa. Beliau adalah orang berkecimpung di dunia pendidikan, trainer, konsultan pendidikan dibeberapa sekolah dan pesantren. Beliau mengaku prihatin pada kondisi anak-anak saat ini, keprihatinannya sangat beralasan  karena ia langsung terjun pada penangannya kasus anak-anak kecanduan gadget sejak tahun 2014 hingga sekarang. 

Dalam setiap bulannya tidak kurang dari 5-6 anak direhabilitasi akibat kecanduan gadget yang sangat kronis. Pada bulan oktober 2019 lalu beredar berita bahwa RSJ Jawa Barat Kebanjiran Anak Kecanduat Gawai (gadget) membuatnya menulis sebuah artikel di portal JSIT kota Bekasi bahwa itu adalah kenyataan dan benar adanya. Dari tulisannya tersebut Agung Tazka pun diundang mengisi talk show di RRI Bandung seputar penanganan anak kecanduan gadget bersama psikolog Bandung.

"Saya sangat prihatin dengan kondisi anak-anak saat ini, ketidaktahuan orang tua tentang bahaya gadget bagi anak-anak telah membiarkannya bermain gadget dalam waktu yang lama akan merusak kesehatan dan psikologi mereka. Saya menyaksikan langsung korbannya yang cenderung mengalami kerusakan pada bagian Pre Frontal Cortex (bagian otak istimewa pada manusia/yang membedakan antara manusia dan binatang), selain itu banyak diantara mereka yang mengalami depresi". Tandasnya

Anak-anak kita memang dilahirkan sebagai generasi gadget, namun bukan berarti kita harus membiarkannya berlebihan dalam penggunaannya. Perkembangan teknologi pada sisi lain memudahkan kita dalam berbagai hal, namun dampak buruknya justru lebih fatal. 

Banyak orang tua yang mengaku sayang kepada anaknya sehingga membelikannya HP, setelah itu membiarkannya bermain HP dalam waktu yang lama. Namun tidak pernah memperhatikan perubahan atau penyimpangan yang sedang dialami oleh anaknya. Bahkan orang tua menganggap hal itu sesuatu yang wajar.

"Banyak diantara orang tua membelikan HP karena mengaku sayang kepada anaknya, namun tidak pernah mencari tau apa dampak buruk yang akan dialaminya. Dengan demikian ternyata orang tua telah menjerumuskan anaknya kepada hal-hal yang negatif". Tambahnya

Melihat kondisi demikian Agung  berpesan kepada orang tua, "bapak/ibu mari kita jaga betul anak-anak kita, jangan biarkan mereka hancur masa depannya karena bermain gadget terlalu lama. Saya tidak menyuruh bapak/ibu melarang mereka tetapi marilah beri batasan-batasan atau aturan main dan bijak dalam penggunaan gadget".

Akibat dari kerusakan PFC tersebut diantaranya adalah berkurangnya kontrol emosi (tidak bisa mengendalikan amarahnya), tidak bisa membedakan antara benar dan salah, penyimpangan sosial, berfikir kritis dan merencanakan masa depan. 

"Benteng pertama untuk menjaga anak-anak kita adalah kasih sayang dan perhatian orang tua dengan meluangkan waktu untuk anak-anak, penguatan aqidah dan mentalnya yaitu menitipkan anaknya mondok di PMT Ibnu Rusyd". Tutupnya sambil tersenyum [trw]