Dilematis Guru : Mendidik Generasi Gadget

 

 Oleh : Agung Nursidik, S.Pd.I,M.Pd
Kepala Sekolah SDIT Gameel Akhlaq
Praktisi Pendidikan Kota Bekasi
Konsultan Pendidikan

JSIT Kota Bekasi-Istilah yang sedang booming pada masa sekarang untuk mengenal anak-anak usia SMP sampai SMK bahkan mahasiswa adalah sebutan Millenial/milenium. Pemahaman ini memang perlu diluruskan karena sebutan millennial sudah terlanjur akrab di telingan masyarakat. 


Dalam teori generasi karya  Graeme Codrington dan Sue Grant-Marshall setidaknya ada enam kelompok generasi manusia dalam 100 tahun terakhir. Yang paling tua adalah generasi yang lahir tahun 1922 sampai 1945 disebut Baby Boomer, dan generasi tersebut rata-rata sekarang sudah menjadi kakek dan nenek.


Perlu kita ketahui ternyata generasi yang sekarang akrab disebut dengan generasi millennial mereka rata-rata sudah memiliki pasangan atau sudah menikah bahkan mereka sudah mempunyai anak, kenapa? Karena mereka lahir antara tahun 1981-1994 atau istilah lain untuk generasi yang lahir pada tahun tersebut adalah generasi Y.


Lantas anak-anak SMP sampai usia SMU atau bahkan Mahasiswa mereka di sebut generasi apa?, ternyata mereka disebut dengan genarasi Z yang lahir antara tahun 1995-2010. Generasi Y adalah generasi yang sangat akrab dengan Internet dan Gadget. Bahkan banyak diantara mereka yang saat lahir sudah adanya internet dan gadget. Ciri khas generasi gadget ini adalah mereka sangat akrab dengan internet dan gadget. Bahkan dalam satu waktu ia dapat melakukan dua atifitas sekaligus yaitu bermain game sambil mendengarkan musik via earphone. 


Ciri khas lainnya dari generasi gadget adalah sekali ia diajarkan bahkan hanya melihat permainan di internet atau gadget ia akan langsung bisa tanpa harus diberikan tutorialnya, betulkan?. Makanya sampai kapanpun orang tua tidak akan bisa memisahkan mereka dengan yang namanya gadget atau HP. Tidak percaya?, silakan letakan hp atau laptop orang tuanya, maka mereka akan dengan mudah menyalakan, mengoperasikan bahkan memainkannya dengan asyik dan mudah. Kita harus tahu dan paham kalau mereka rata-rata memang hidup dan dibesarkan bersama gadget.


Sebenarnya ada kemiripan generasi Millenial (Y) dengan generasi gadget (Z) yaitu sama-sama menikmati perkembangan teknologi instan email, sms, instant messaging dan media sosial lainnya. Tetapi perbedaan mereka adalah diibaratkan Pentium 2 dengan Pentium 4 atau bahkan laptop dengan spesifikasi tertinggi semisal i7 unlocked. 


Guru-guru yang ada saat ini rata-rata adalah generasi millennial (Y) yang memang kalau diibaratkan Pentium dua diatas sangat lamban untuk bisa mengikuti perkembangan jaman. Lalu bagaimana guru-guru generasi millennial ini harus menghadapi generasi di depannya (generasi Z) yang sangat cepat dan responship mengikuti perkembangan teknologi komunikasi dan informasi seperti internet dan gadget?.

Solusinya adalah mereka harus terus sabar dan berjuang untuk terus belajar dan belajar. Jangan takut dengan adanya percepatan perkembangan teknologi tersebut, karena mau tidak mau si Millenial ini harus bisa menjembatani generasi Z yang banyak ingin tau bahkan pengetahuannya 5 kali lipat melebihi generasi millennial.


Selanjutnya bagaimana cara guru millennial  menghadapi generasi Z tersebut, dilematis memang sebagai guru jaman now. Tapi setidaknya ada beberapa tips guru dalam menghadapi generasi Z diantaranya adalah :
1.    Teruslah mengupgrade diri dengan perkembangan teknologi yang ada
2.    Jangan malu bertanya kepada yang lebih ahlinya bahkan kepada si Z
3.    Mulailah bersahabat dengan si Z, dan akui mereka lebih hebat dan cepat
4.    Selalulah siap beradaptasi dengan perubahan yang ada
5.    Jadikan setiap perubahan yang cepat sebagai peluang untuk belajar menyesuaikan diri
6.    Tidak ada kata terlambat mengimbangi si Z


Dari pembahasan di atas ternyata ada yang lebih unik dan menarik untuk kita pelajari tentang generasi selanjutnya, siapakah mereka?. Iya mereka adalah generasi A atau disebut dengan generasi Alpa lahir 2011-2025. Bagi guru yang saat ini sedang mendidik usia TK/PAUD sampai SD berarti “Dilematis Guru Mendidik Generasi Alpa” Bersambung…