Menuju Rakornas JSIT Indonesia 2019 : JSIT Merupakan Organisasi Pembelajar


Dalam lingkungan yang begitu turbulen, penerapan pembelajaran dalam organisasi merupakan hal yang sangat penting untuk meningkatkan daya saing organisasi. Peningkatan kapasitas yang dihasilkan dari penerapan Organisasi Pembelajar tidak hanya memperbaiki produk dan meningkatkan keuntungan, melainkan juga meningkatkan kemampuan organisasi untuk mengambil manfaat dari perubahan lingkungan yang begitu cepat. Dan JSIT merupakan organisasi pembelajar!

 Globalisasi merupakan faktor penyebab yang sangat dominan dalam membuat organisasi harus terus meningkatkan daya saing secara cepat dan tepat lewat transfer teknologi maupun transfer keahlian. Oleh karena itu, organisasi harus mampu menggali dan menghadapi desakan perubahan. Kalau organisasi tidak dapat menghadapi perubahan lingkungan yang begitu pesat, organisasi itu akan mati. Karena desakan berbagai perubahan, organisasi pada abad ke- 21 harus menjadi Organisasi Pembelajar agar terus-menerus mengkaji kesesuaian disainnya, mempertanyakan fungsinya dan melakukan perbaikan. Siapa yang lebih cepat belajar, ia akan lebih unggul. Organisasi Pembelajar adalah syarat untuk menjaga kelangsungan hidup organisasi. Dan JSIT merupakan organisasi pembelajar!

Organisasi Pembelajar sebagai organisasi yang terus-menerus mengembangkan kapasitasnya agar mampu beradaptasi dan berubah. Organisasi Pembelajar sebagai pengorganisasian kreativitas, kecakapan dan transfer pengetahuan yang selanjutnya mampu memperbaiki perilaku sebagai pengejawantahan wawasan dan pengetahuan baru. Organisasi Pembelajar ialah suatu organisasi yang berkemampuan belajar secara kolektif dan terus menerus untuk mengubah dirinya menjadi lebih baik, memanaj, dan menggunakan pengetahuan untuk kesuksesan organisasi. Dan JSIT merupakan organisasi pembelajar!

Peter Senge menyatakan bahwa : “ learning organization are organizations where people continually expand their capacity to create the results they truly desire, where new dan expansive patterns of thinking are nurtured, where collection aspiration is set free, ang where people are continually learning how to learn together”
Dari definisi tersebut dapat diartikan bahwa: 1) yang belajar dalam organisasi adalah manusia, 2) pembelajaran berlangsung secara terus-menerus sehingga kompetensi (pengetahuan, keterampilan, dan perilaku) berkembang secara terus-menerus, 3) pengembangan kompetensi secara terus-menerus membuat anggota organisasi menjadi adaptif dan kreatif terhadap perubahan yang terjadi dalam organisasi, 4) anggota organisasi termotivasi untuk mengembangkan kompetensi mereka secara terus-menerus karena mereka merasa nyaman melakukan pengembangan kompetensi mereka. Dan JSIT merupakan organisasi pembelajar!
 Dengan demikian tujuan utama dari Organisasi Pembelajar adalah agar anggota organisasi memiliki kemampuan beradaptasi dan berubah pada masa mendatang. Dengan membudayakan pembelajaran, anggota organisasi tidak akan resisten terhadap perubahan yang terjadi dalam organisasi, melainkan mengharapkan terjadinya perubahan. Menerapkan Organisasi Pembelajar adalah untuk menciptakan pengetahuan baru, karena pengetahuanlah yang membenahi daya saing bagi individu, organisasi maupun negara. Dan JSIT merupakan organisasi pembelajar!

Organisasi Pembelajar adalah organisasi yang anggota organisasinya dapat mengembangkan kompetensi mereka dan menerapkan kompetensi baru tersebut, mereka selalu antisipatif dan adaptif melakukan perubahan demi kepentingan organisasi tempat mereka bekerja, dengan cara menerapkan lima disiplin yaitu penguasaan pribadi, model mental, visi yang dipahami bersama, pembelajaran tim, dan pemikiran sistem.

Dan tetap, terus, dan selalu JSIT merupakan organisasi pembelajar!
Ya Rabbana, beri kami senantiasa petunjuk dan kekuatan untuk senantiasa menjadi Pembelajar dalam membangun generasi pemimpin yang mampu membangun dirinya, keluarganya, dan masyarakatnya.

Yanthi Haryati Kadiv PAUDIT – Departemen Penjaminan Mutu
[sumber JSIT Indonesia]