KENALKAN GENERASI DENGAN PAHLAWAN SESUNGGUHNYA

Oleh : Agung Nursidik, S.Pd.I,M.Pd
Perayaan Kemerdekaan Indonesia yang ada setiap tahun adalah momentum besar bangsa Indonesia. Perayaan kemerdekaan menjadi agenda tahunan yang dilaksanakan dengan gegap gempita di seluruh pelosok negeri. Sudah menjadi kebiasaan dan budaya bahwa tidak afdol jika perayaan kemerdekaan Indonesia tidak dimeriahkan dengan aneka lomba, baik untuk anak – anak maupun dewasa.

Menapak tilas perjuangan para pahlawan bangsa  ini yang penuh perjuangan, pengorbanan harta jiwa dan raganya. Jika mereka harus mengorbankan harta, jiwa dan raganya maka pantaslah Allah memberikan anugerah kemerdekaan kepada mereka. Sehingga mereka tau benar arti cinta dan bakti kepada bangsa dengan  pembuktiaN yang sudah mereka lakukan. 
Kini 71 tahun sudah Indonesia merdeka. Tidak terasa kita sebagai anak cucu mereka telah menikmati kemerdekaan saat ini, patutlah kita bersyukur atas kemerdekaan yang Allah berikan. Tetapi saat ini sebagai ungkapan syukur kita kepada Allah, apa yang sudah kita sumbangkan untuk negeri sebagai warisan mereka. Hakekat kemerdekaan yang kita nikmati saat ini banyak yang telah luntur dihalau oleh kesenangan – kesenangan semata. Yaitu kesenangan yang melupakan kita untuk mengingat segala bentuk pengorbanan meraka. Presiden pertama RI Ir. Soekarno dalam pidatonya mengatakan “ BANGSA YANG BESAR ADALAH BANGSA YANG MENGHORMATI JASA PAHLAWANNYA”.  
Lalu apakah selama ini kita sudah menghormati jasa para pahlawan kita, entahlah. Tapi yang jelas saat ini kita sebagai bangsa yang besar mulai kehilangan jiwa PATRIOTISME dan NASIONALISME yang telah dicontohkan oleh mereka. Jiwa dan raga kita  belum terpatri kebanggaan terhadap pahlawan kita, maka pantaslah kita tidak bangga  dengan Indonesia saat ini. Padahal kemerdekaan Indonesia dengan bangsa Korea hanya selisih dua hari, Indonesia 17 Agustus 1945 dan Korea 15 Agustus 1945. Mengapa Korea lebih maju?, karena mereka sangat cinta dan bangga dengan negaranya dengan dibuktikan dengan PATRIOTISME dan NASIONALISMENYA. Bahkan Korea sudah termasuk sederetan negara maju. Bagaimana dengan Indonesia?. Atau mungkinkah Indonesia belum benar benar merdeka?, entahlah. Tetapi jika generasi penerus masih belum bisa bangkit dari keterpurukan, tidak memiliki mental juang, tidak memiliki semangat membangun bangsa, tidak cinta dengan produk sendiri, dan mengekor tradisi asing, mungkin itu beberapa tandanya.
Sebagai bangsa yang sebagaian penduduknya adalah muslim, kita tidak boleh melupakan bahwa umat Islamlah yang memiliki andil besar dalam memperebutkan kemerdekaan Indonesia, termasuk di dalamnya adalah para ulama dan santri. Jangan lupakan pengorbanan Panglima Besar Sudirman yang memiliki pribadi teguh dan dan keyakinan tinggi yang memimpin perang gerilnya. Jangan lupakan semangatnya Bung Tomo dengan teriakan Takbir membakar semangat arek - arek Surabaya. Jangan lupakan keberanian Cut Nyak Dien penyemangat perlwanan rakyat Aceh terhadap Belanda. Jangan lupakan perjuangan Pangeran Dipo Negoro melawan penjajahan Belanda. Dan jangan lupakan Singa Karawang Bekasi KH. Noer Alie salah satu ulama besar dan pahlawan dari Bekasi. 
Merekalah pahlawan – pahlawan yang telah mengajarkan arti perjuangan, pengorbanan, keikhlasan, dan kesabaran. Seandainya mereka masih hidup hari ini, mungkin mereka akan mengatakan kepada kita, " wahai anak cucuku telah kuwariskan negeri ini untuk kalian. Lanjutkan perjuangan kami dengan semangat pengorbanan membangun bangsa, sebagaimana kami telah merebut kemerdekaan dengan air mata dan darah".  Semoga kita tidak kehilangan pahlawan – pahlawan  yang sesungguhnya seperti mereka, sehingga kita tidak mempahlawankan animasi khayalan, film fiktif yang hanya melemahkan dan memundurkan generasi muda.  Yang hanya mengajarkan permusuhan, kekerasan dan anarkisme.
Sudah saatnya kita mengisi perayaan Kemerdekaan Indonesia dengan hal – hal yang lebih positif, dan lebih bermakna. Jangan isi kemerdekaan dengan kegiatan yang hanya bersifat hura – hura dan senang – senang belaka. Kenalkan generasi muda dengan pahlawan yang sesungguhnya. Agar mereka mampu meneruskan harapan dan cita – cita Pahlawan Kemerdekaan Indonesia.
DIRGAHAYU INDONESIA KE 71.
ALLAHU AKBAR…ALLAHU AKBAR..ALLAHU AKBAR
MERDEKA…MERDEKA…MERDEKA…